MATA KULIAH UTAMA |
1. |
Tasawuf Al-Ghazâlî
Ihya Ulumuddîn |
4 |
Mahasantri wajib memahami kitab ini karena menjadi fondasi bagi seluruh ajaran tasawuf sunni yang merupakan maha karya Imam Al-Ghazâlî. Di dalam kitab ini terkandung pandangan tasawuf amali yang komprehensif, yang dimana menjadi kewajiban setiap mahasantri untuk dapat mengenalnya. Mahasantri diharapkan mengenal tatacara mengamalkan pokok-pokok ajaran tasawuf ini dengan metode seputar dunia sufi dan tarekatnya. Begitu juga kitab ini akan dijadikan dasar konseling dalam pengetahuan tasawuf dan amaliyahnya. |
Kitab Ihyâ Ulûmûddîn
(Imam al-Ghazâlî)
|
MATA KULIAH TASAWUF (TAKHASUS) |
2. |
Pengantar Sejarah Tasawuf
Madkhal ilâ Tasawuf al-Islâmî |
3 |
Pemilihan kitab ini didasari pada capaian pembelajaran sejarah dan pengantar tasawuf secara mendasar dan sistematis dengan menggunakan penyajian bahasa yang praktis dan kontemporer, terlebih Dr. Abu al-Wafâ al-Taftazânî termasuk tokoh cendekiawan muslim yang berpengaruh dalam khazanah literatur islam khusus nya di bidang tasawuf.
Mata kuliah ini membekali mahasantri pengetahuan dasar terkait karakteristik umum tasawuf, tinjauan global, sumber-sumber tasawuf, kajian historis perkembangan dunia tasawuf dari masa ke masa dengan pembahasan yang aktual |
Kitab Madkhal ilâ Tasawuf al-Islâmî (Abu al-Wafâ al-Taftazânî) |
3 |
Ensiklopedia Terminologi Tasawuf
Mi’raj al-Tasyawuf ilâ Haqâiq al-Tasawuf |
3 |
1. Mata kuliah ini membekali mahasantri pengetahuan tentang terminologi -terminologi dunia sufi yang umum sebagai panduan untuk memahami konsep-konsep ilmu tasawuf di literatur kajian kitab tasawuf lainnya
2. Pemilihan kitab ini didasari pada capaian pembelajaran pengenalan terminologi / leksikal dunia tasawuf pada umumnya, Ibn Ajîbah al-Hasanî memberikan ulasan yang cukup baik dan praktis sehingga bisa menjadi pegangan setiap mahasantri |
Kitab Mi’raj al-Tasyawuf ilâ Haqâiq al-Tasawuf (Ibn Ajîbah al-Hasanî)
|
4. |
Pengantar Dasar Ilmu Tasawuf
Haqâiq ‘an al-Tasawuf |
3 |
1. Mata kuliah ini membekali mahasantri pengetahuan tentang definisi tasawuf secara umum, manahij al-sufiyah dan corak tasawuf secara komprehensif
2. Pemilihan kitab ini didasari pada capaian pembelajaran konsep dasar ilmu tasawuf, pengantar definisi, latar belakang, kilas pandang mengenai maqamat dan ahwal tasawuf, corak tasawuf serta persoalan-persoalan kontemporer dalam perspektif dunia sufi |
Haqâiq ‘an al-Tasawuf (Abd al-Qâdir ‘Isâ)
|
5. |
Hadis-Hadis Sufistik I
Riyâd al-Sâlihîn |
3 |
1. Mata kuliah ini membekali mahasantri pengetahuan tentang hadis hadis Nabi Muhammad dalam interpretasi dunia tasawuf
2. Pemilihan kitab ini didasari pada capaian pembelajaran hadis hadis Nabi Muhammad yang memiliki corak penafsiran tasawuf dan akhlak para Sufi |
Riyâd al-Sâlihîn (Imâm Nawawî)
|
6. |
Hadis-Hadis Sufistik II
Hâlât ahl al-Haqîqat ma’a Allah |
3 |
Mahasantri diharapkan dapat menambah wawasan mengenai kajian tasawuf berdasarkan hadits hadis Nabi Muhammad Saw yang diulas dengan berbagai pandangan para sufi. Sehingga Mahasantri akan mengenal pentakwilan hadis menurut pendekatan sufistik |
Hâlât ahl al-Haqîqat ma’a Allah (Ahmad al-Rifâ’î)
|
7. |
Tasawuf – Kalam – Ushuluddin (Tasawuf Al-Ghazâlî)
Kitâb al-‘Arbaîn fî Usûl al-Dîn |
3 |
Mahasantri dapat mengenal struktur ilmu tasawuf, yang diawali dari ilmu tauhid, amaliyah tauhid, amaliyah adab tasawuf, Kitab dipilih karena lebih merupakan khulashah kitab Ihya’ Ulumuddin, sekaligus kelanjutan dari kitab Jawahir al-Qur’an karya Al-Ghazâlî
|
Kitâb al-‘Arbaîn fî Usûl al-Dîn (Al-Ghazâlî)
|
8. |
Hikmah-Hikmah Sufi I
Syarh al-Hikam al-Atâiyyah |
4 |
Mahasantri dapat lebih mendalami spirit Ilmu tasawuf lebih dalam, dari hakikat tarekat dan syariatnya, Pemilihan kitab ini sebagai dasar pencapaian mahasantri memahami pentingnya perpaduan tasawuf falsafi dan amali yang terkandung dalam pemikiran Ibn Atâillah al-Sakandarî |
Syarh al-Hikam al-Atâiyyah (Ib’âd al-Ghumam)
(Ibn Ajîbah al-Hasanî)
|
9. |
Hikmah-Hikmah Sufi II
Syarh al-Hikam al-Atâiyyah |
4 |
Pemilihan kitab ini didasari oleh pentingnya perpaduan tasawuf falsafi dan amali yang terkandung dalam pemikiran Ibn Ataillah dengan pendekatan syarah Syekh Ahmad Zarruq Al-Fasi yang begitu komprehensif dan sistematis dan memperkaya khazanah literasi syarah al-Hikam sehingga Mahasantri bisa lebih mendalami spirit ilmu tasawuf lebih dalam, dari hakikat thariqat dan syariatnya |
Syarh al-Hikam al-Atâiyyah (Ahmad Zarrûq)
-Syarh al-Hikam al-‘Atâiyyah (Al-Tâsî’)
Ahmad Zarrûq al-Fâsî)
|
10. |
Maqamât Tasawuf
Al-Risâlah al-Qusyairiah |
4 |
Memperkaya kajian mahasantri terhadap dasar pandangan para sufi besar terdahulu sehingga menjadi rujukan hampir semua kitab tasawuf generasi berikutnya hingga saat ini, Dipilih karena kitab ini merupakan induk ilmu tasawuf. Hampir semua ulama sufi mengkajinya sebagai dasar adab dalam maqamat tasawuf
|
Al-Risâlah al-Qusyairiah
(Al-Qusyairî) |
11. |
Pengantar Psikologi Tasawuf |
2 |
Mata kuliah ini mengenalkan psikologi tasawuf lebih detail. Sehingga menjadi distingsi kuat antara psikologi modern dan tasawuf, Mahasantri dapat mengenal anatomi spititual dalam jiwa manusia baik secara deskriptif analitis. |
The Psychology of Sufism
Javad Nurbakhsh |
12. |
Tasawuf – Filsafat Al-Ghazalî
Al-Munqîdz Min al-Dalâl |
3 |
Mata Kuliah ini menjelaskan biografi intelektual Al-Ghazâlî yang akhirnya memilih jalan sufi sehingga
Mahasantri akan mengenal perjalanan sufitik ulama besar yang sangat dramatis dalam pengembaraan intelektualnya |
Al-Munqîdz Min al-Dalâl (Al-Ghazâlî)
|
13. |
Teologi – Tasawuf Al-Ghazâlî
Iljâm al-‘Awâm ‘An Ilm al-Kalâm |
3 |
Mata kuliah ini dipilih karena kitab ini mengenalkan pentingnya logika, akal dan tradisi berfikir yang tetap berdasar pada wahyu sehingga mahasantri lebih cerdas dalam bertauhid dan bertasawuf dan memperkaya literatur khazanah teologi dalam perspektif Imam Al-Ghazâlî. |
Iljâm al-‘Awâm ‘An Ilm al-Kalâm (Imâm al-Ghazâlî)
|
14. |
Tasawuf Falsafi Al-Ghazâlî
Misykât al-Anwâr
|
3 |
Mata kuliah ini menjadi dasar tasawuf falsafi Al-Ghazâlî dan epistemologinya,
Mahasantri lebih mengenal hubungan antara filsafat dan tasawuf dengan benar dan mudah. |
Misykât al-Anwâr
|
15. |
Tasawuf Amali Al-Ghazâlî
Kîmîâ al-Sa’âdah
|
3 |
Kitab yang sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian muslim yang berakhlak tasawuf. Agar mahasantri mengenal makna bahagia yang substansial dan memahami paradigma al-Ghazâlî secara khusus |
Kîmîâ al-Sa’âdah
|
16. |
Tasawuf Falsafi Al-Ghazâlî II
Maqsad al-Asnâ fi Syarh Asmâ’ al-Husnâ
|
3 |
Kitab ini di;pilih karena bisa memahamkan makna Asmaul Husna dan mempraktekkan kandungannya dalam Akhlak kehambaan.
Bagi mahasantri akan menjadi penghayatan total dalam setiap munajat-munajatnya |
Maqsad al-Asnâ fi Syarh Asmâ’ al-Husnâ
|
17. |
Tasawuf Amali II
Tâj al-‘Arûs
|
3 |
Kitab ini mengandung pandangan prakteis dalam upaya membersihkan jiwa menuju hati yang terang dan merupakan bagian dari konsep amaliah praktis yang dikembangkan oleh Ibn Atâillah al-Sakandarî,
capaian mahasantri supaya menjadi tolak ukur parameter masyarakat yang saat ini mengalami degradasi moral. Sangat penting bagi mahasantri agar terhindar dari stress dan kegalauan masa depan |
Tâj al-‘Arûs (Ibn Atâillah al-Sakandarï)
|
18. |
Tasawuf Amali III
Al-Kasyf wa al-Tabyîn
|
3 |
Karya Al-Ghazâlî yang sangat penting seputar faktor-faktor yang ymenyebabkan enempuh Jalan Sufi bisa terhindar dari kesesatan sehingga
menjadi pengingat mahasantri agar tidak terjebak tipudaya spiritual
|
Al-Kasyf wa al-Tabyîn
|
19. |
Biografi Tokoh Sufi Asy-Syadzilî
Latâif al-Minan |
3 |
Kitab ini dipilih karena merupakan karya induk biografi dua tokoh Sufi dalam Thariqat Syadziliyah, Syekh Abil Hasan asy Syadzily dan Syekh Abul Abbas al-Mursy
Menjadi pengingat mahasantri agar tidak terjebak tipudaya spiritual
|
Latâif al-Minan (Ibn Atâillah al-Sakandarî)
|
20. |
Pengantar Studi Tafsir Sufi |
3 |
Salah satu tafsir isyari Sufistik yang monumental dalam sejarah tasawuf dan sangat penting untuk menjadi dasar dan metode penafsiran Sufistik, Mahasantri mengenal tafsir sufi dan metodologinya
|
Tafsir Latâif al-Isyârât (Imâm al-Qusyairî)
|
21. |
Kaidah- Kaidah Sufi |
3 |
Mahasantri dapat mengenal kaidah-kaidah tasawuf dengan benar, pemilihan kitab ini didasarkan representasi kitab tersebut yang diakui dunia sufi
|
Qawâ’id al-Tasawuf (Ahmad Zarrûq al-Fâsî)
|
22. |
Tasawuf Amali Syekh Abdul Qadir al-Jailani |
3 |
Kitab ini dipilih karena lebih merupakan fiqih tasawufnya al-Jailany, sehingga nuansa Amaliyahnya sangat kental.
|
Al-Ghunyah
|
23. |
Tasawuf Amali IV
Bidâyat al-Hidâyah
|
3 |
Kitab paling dasar dalam membimbing amaliyah sulukiyah secara praktis,
Mahasantri wajib mengkaji ini karena terapan di masyarakat sangat dibutuhkan
|
Bidâyat al-Hidâyah
|
24. |
Kajian Tasawuf – Ilmu Kalam Al-Ghazâlî
Fasl al-Tafrîqah baina al-Islâm wa al-Zandaqah
|
3 |
Pemilihan kitab ini didasari pada capaian pembelajaran terkait pandangan doktrin ahlusunnah wal jama’ah dalam konteks hadis iftiraq dalam tema pada risalah al-Ghazâlî, Mata kuliah ini membekali mahasantri pengetahuan tentang perbedaan mendasar antara islam dan atheis dengan berbagai kritikan-kritikan keras mengenai pemahaman kaum zindiq.
|
Fasl al-Tafrîqah baina al-Islâm wa al-Zandaqah
|
25. |
Kajian Tasawuf Ibn Ataillah
Miftâh al-Fallâh wa Misbâh al-Arwâh
|
3 |
Karena kitab ini lebih menggambarkan Filosofi Dzikir yang sangat penting, agar pengetahuan tentang Dzikrullah tidak sia-sia melalui pendalaman filosofinya. Mahasantri mengenal cara pandang Dzikrullah yang benar
|
Miftâh al-Fallâh wa Misbâh al-Arwâh
|
MATA KULIAH KOMPETENSI DASAR |
NO |
MATA KULIAH |
SKS |
CAPAIAN PEMBELAJARAN |
KITAB/REFERENSI YANG DIGUNAKAN |
1 |
Fiqih Fath al-Mu’în
|
3 |
Dipilih karena merupakan kitab fiqih kelanjutan dari fathul qarib, di bawah fathul Wahab. Kitab ini cukup detil dalam kasus-kasus fiqih mazhab Syafii dan cukup komprehensif, capaian pada mahasantri bisa memahami fathul muin berarti ia mengenal fiqih mazhab Syafii secara lebih baik. |
Fath al-Mu’în
(Zainuddîn al-Malibarî)
Bidâyat al-Mujtahid wa Nihâyat al-Muqtasid (Ibn Rusyd)
|
2 |
Kaidah Fiqih
Qawâ’id Fiqhiyyah |
2 |
Kitab ini sangat bagus dalam mengurai kaidah fiqhiyah, sehingga akan menghantar seseorang pada pandangan fiqih yang moderat, memberikan pemahaman lebih praktis bagi mahasantri yang mengkaji fiqih dan ushul fiqh |
Qawâ’id Fiqhiyyah Asybah wan Nadzair
|
3 |
Pengantar Sejarah Perkembangan Syariat
Tarikh Tasyri’ al-Islami
|
2 |
Pemilihan kitab ini didasari pada peningkatan pemahaman sejarah penerapan hukum Islam secara periodik – histors,
Mata kuliah ini membekali mahasantri pada peningkatan pemahaman sejarah penerapan hukum Islam secara periodik |
Tarikh Tasyri’ al-Islami (Khudarî Bek)
|
4 |
Ushul Fiqih
Usûl al-Fiqh |
2 |
Pemilihan kitab ini didasari pada penguasaan kaidah-kaidah hukum Islam dengan pendekatan tematik dan metodologis,
Mata kuliah ini membekali mahasantri pada penguasaan kaidah-kaidah hukum Islam, karakteristik, dan aplikasi kaidah kaidah tersebut |
Usûl al-Fiqh (Abdul Wahhâb Khalâf)
|
5 |
Pengantar Filsafat Islam |
2 |
Pemilihan buku ini didasari pada peningkatan cara berpikir filosofis dan metodologis dan aplikatif menggunakan pendekatan kajian kontemporer,
Mata kuliah ini membekali mahasantripada peningkatan cara berpikir filosofis dan metodologis dan aplikatif |
Filsafat Islam A. Hudori, Pengantar Filsafat (Louis O Katsoff) dan Filsafat & Mistisisme Islam (Harun Nasution)
|
6 |
Pengantar Ilmu Logika |
2 |
Pemilihan kitab ini didasari pada peningkatan logika berpikir dengan dasar yang kuat dan sebagai dasar untuk memahami beberapa literatur kajian kitab yang menggunakan dalil ‘Aqliyah,
Mata kuliah ini membekali mahasantri pada peningkatan logika berpikir dengan dasar yang kuat dan logis |
Sulam al-Munawraq
|
7 |
Pengantar Bahasa Arab |
2 |
Pemilihan kitab ini didasari pada pendasaran materi struktur bahasa Arab secara aplikatif dan skematis,
Mata kuliah ini membekali mahasantri pada pendasaran materi struktur bahasa Arab secara aplikatif dengan menggunakan tabel dan skema yang mempermudah pembelajaran |
Audah al-Manâhij A. Shohib Khaironi
|
8 |
Pengantar Ilmu Al-Quran |
2 |
Pemilihan kitab ini didasari pada peningkatan literasi Ilmu Alquran secara komprehensif dan deskriptif,
Pemilihan kitab ini didasari pada peningkatan literasi Ilmu Al-Quran secara komprehensif dan deskriptif |
Manâhil al-Irfân fî Ulûm al-Quran (Abd al-Azîm al-Zarqânî)
|
9 |
Pengantar Ilmu Hadis |
2 |
Mahasantri dapat memahami sejarah perkembangan ilmu hadis dan mengenal epistemologinya. |
Qawâid al-Asâsiyah li Mustalah al-Hadis |
10 |
Pengantar Ilmu Balaghah |
2 |
Pemilihan kitab ini didasari pada pemahaman dasar mengenai ilmu balaghah dan kategorisasinya,
Mata kuliah ini membekali mahasantri pada diskursus bahasa arab berikut penyelesaian permasalahannya |
Jawâhir al-Balâghah (Sayyid Ahmad al-Hâsyimî)
|
11 |
Kajian Islam Tematik |
2 |
Pemilihan kitab ini didasari pada pengkajian islam dalam tematis sebagai antitesa pemikiran dan gerakan wahabi di awal kemunculannya di Jazirah Arab. Mata kuliah ini membekali mahasantri pada rujukan dasar atas persoalan-persoalan tematis tentang wahabi, awal kemunculan, inti ajarannya, apa saja sikap dan pandangan yang dinilai kontroversial dan persoalan kontemporer lainnya |
Durar as-Saniyah fi Radd ‘ala Wahhabiyyah (Sayid Ahmad Zaini Dahlan)
|
12 |
Pengantar Ilmu Hukum Indonesia |
2 |
Mahasantri mampu memahami dasar-dasar perundangan hukum positif di Indonesia, mahasantri dapat menjelaskan pendekatan hukum positif dengan kejadian faktual sekarang, serta menambah kajian, padanan, dan tolak ukur antara hukum positivisme dengan hukum agama khususnya di Indonesia |
Diktat kuliah dari dosen pengampu |
13 |
Pancasila dan Kewarganegaraan |
2 |
Mahasantri dapat memahami substansi butir-butir Pancasila dan sikap bernegara |
Diktat kuliah dari dosen pengampu |
14 |
Bahasa Indonesia |
2 |
Mahasantri menguasai sastra dan gramatika dalam bahasa Indonesia |
Diktat kuliah dari dosen pengampu |
MATA KULIAH KELULUSAN |
1 |
Sidang Komprehensif |
2 |
Sidang Komprehensif ini memberikan evaluasi pada mahasantri terhadap pengetahuan dan penguasaan terhadap beberapa kitab tasawuf yang telah dikaji secara komprehensif selama di Ma’had Aly |
|
2 |
Sidang Proposal Munaqasyah / Tugas Akhir |
1 |
Sidang Proposal ini merupakan pengajuan awal mahasantri dalam menyelesaikan tugas akhirnya di Ma’had Aly sebagai tanggungjawab moril dan akademis mahasantri untuk menjadi seorang sarjana yang mana menggunakan marâji’ ddari berbagai macam kitab, teori, permasalahan dan materi selama di Ma’had Aly ke dalam sebuah risalah akhir atau karya tulis ilmiah dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Ma’had Aly |
|
3 |
Metodologi Penelitian Tugas Akhir |
1 |
Mata kuliah ini membekali mahasantripada peningkatan pemahaman tentang berbagai metode penelitian baik secara kualitatif, kuantitatif atau hybrid sebagai acuan dasar dalam menulis penelitian tugas akhir |
|
4 |
Tahfidz Al-Quran |
4 |
Tahfidz Al-Qur’an adalah kompetensi dan kewajiban mahasantri Ma’had Aly untuk menghafalkan Al-Qur’an setiap hari dengan batas per semester dan target yang telah ditentukan oleh Ma’had Aly. |
|
5 |
Hifdz Matan Al-Hikam al-Atâiyyah |
2 |
Mahasantri mampu menghafal dan memahami butir-butir hikmah al-Hikam sebagai panduan moral bertasawuf |
|
6 |
Sidang Munaqasyah (Risalah Jami’iyyah) |
6 |
Sidang Munaqasyah adalah ujian pertanggungjawaban mahasantri terhadap risalah akhir yang telah dibuat di akhir masa kuliah sebagai salah satu prasyarat kelulusan di Ma’had Aly. |
|